nettachy.blogspot.com
Aksi corat-coret dan konvoi jalan memang sudah menjadi hal yang biasa bagi kalangan pelajar pada waktu hasil UAN diumumkan misalnya pada tanggal 26 April 2010 waktu pengumuman untuk wilayah Jepara. Ekspresi kebanggan dan syukur atas kelulusan mereka yang banyak disorot negatif warga sekitar seakan tidak membuat mereka risih melakukannya karena dampak yang begitu hebat sangat dirasakan warga apalagi hak menjadi warga adalah mendapatkan ketenangan.
Lihat saja aksi para pelajar yang mengekspresiakn dirinya terhadap kelulusan mereka dengan berkonvoi dijalan-jalan atau fasilitas-fasilitas umum, tak memiliki ijin resmi dari aparat yang berwajib mereka telah mengganggu ketentraman dan fasilitas umum seperti konvoi jalan yang sangat jelas terlihat gamblang kenegatifannya karena jalan yang seharusnya untuk media jalur transport masyarakat umum, pengguna yang lain jelas merasa terganggu karena kebanyakan konvoi tersebut bisa memakan sebagaian atau seluruh badan jalan..
Seperti itukah ungkapan syukur yang seharusnya dilakukan para pelajar Indonesia pada khususnya?
Bukankah lebih baik pakaian-pakain yang mereka corat-coret dengan spidol, bulpoin atau phylok agar disumbangkan kepada yang lebih membutuhkan.
Sikap yang kurang baik seperti ini seharusnya segera kita hilangkan sedikit demi sedikit karena hal semacam itu sudah menjadi budaya para pelajar paca pengumuman hasil kelulusan.
Seharusnya kesadaran untuk persikap positif tanpa melakukan aksi-aksi yang mengganggu ketertiban dan fasilitas umum tau melakukan aksi-aksi kriminalisasi dan sebagainya perlu ditumbuhkan mulai sejak dini, karena pada dasarnya syukur yang mengakibatkan ke-negatifan baik di mata umum atau di mata agama itu sangat dilarang. Bersikap dewasa menyikapi kesyukuran misalnya berziarah ke-makam para wali, ulama’, pendiri Yayasan, berkunjung ke rumah para, atau mensyukurinya dengan makan-makan misalnya, hal yang cukup beramakna dan sudah terlihat jelas positifnya.
Mari para pelajar Indonesia, kita tumbuhkan sikap-sikap yang lebih baik dan kita tinggalkan hal-hal yang buruk karena itu semua bisa merugikan banyak orang dengan sikap tersebut yang kemungkinan besar telah mengganggu fasilitas dan ketertiban umum.
SALAM PELAJAR INDONESIA.
Bukankah lebih baik pakaian-pakain yang mereka corat-coret dengan spidol, bulpoin atau phylok agar disumbangkan kepada yang lebih membutuhkan.
Sikap yang kurang baik seperti ini seharusnya segera kita hilangkan sedikit demi sedikit karena hal semacam itu sudah menjadi budaya para pelajar paca pengumuman hasil kelulusan.
Seharusnya kesadaran untuk persikap positif tanpa melakukan aksi-aksi yang mengganggu ketertiban dan fasilitas umum tau melakukan aksi-aksi kriminalisasi dan sebagainya perlu ditumbuhkan mulai sejak dini, karena pada dasarnya syukur yang mengakibatkan ke-negatifan baik di mata umum atau di mata agama itu sangat dilarang. Bersikap dewasa menyikapi kesyukuran misalnya berziarah ke-makam para wali, ulama’, pendiri Yayasan, berkunjung ke rumah para, atau mensyukurinya dengan makan-makan misalnya, hal yang cukup beramakna dan sudah terlihat jelas positifnya.
Mari para pelajar Indonesia, kita tumbuhkan sikap-sikap yang lebih baik dan kita tinggalkan hal-hal yang buruk karena itu semua bisa merugikan banyak orang dengan sikap tersebut yang kemungkinan besar telah mengganggu fasilitas dan ketertiban umum.
SALAM PELAJAR INDONESIA.
0 komentar:
Posting Komentar