Jumat, 04 Juni 2010

Kutuk ISRAEL

0


Nettachy -Palestina atau Jerussalem adalah negara yang suci, di tempat itulah berdiri megah salah satu bangunan masjid penting ke-3 bagi umat muslim se-dunia.
Masjud Al Aqsha adalah bangunan yang diyakini oleh umat Islam se-dunia sebagai bangunan pijakan ke 3 setelah Masjid Al Haram di Makkah Al Mukarramah dan Masjid An Nabawi di Madinah Al Munawwaroh.

Masjid Al Aqsha tercatat dalam Al Quran bahwa bangunan itu pernah menjadi saksi perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam hari yaitu pada peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada saat Rasulullah SAW pertama kali akan menerima perintah langsung dari Allah SWT berupa ibadah shalat 5 waktu.
Selain itu dalam sejarah Islam diterangkan bahwa Nabi Akhir Zaman Rasulullah Muhammad SAW pernah mengimami shalat di masjid tersebut dengan makmum seluruh nabi-nabi yang pernah diutus oleh Allah SWT dan para malaikat, dan ada pula sejarah yang mengatakan bahwa banyak makam para nabi dan orang-orang alim terdahulu yang telah berbaring (di makamkan) di sekitar bangunan masjid itu berdiri


Tidak hanya itu, salah seorang imam besar ahli tauhid yaitu Syekh Imam Al Ghazali pengarang kitab Ikhya’ Ulumuddin mengaku bahwa beliau mengarang kitab tersebut berada di Masjid Al Aqsha tersebut.

Betapa Agungnya bangunan Masjid Al Aqsha di mata Umat Muhammad SAW.
Dahulu Masjid tersebut sebagai situs para jamaah haji se dunia untuk melakukan ziarah pada saat musim haji tiba selain ke Masjid An Nabawi di Madinah Al Munawwaroh, selain itu pula berbagai pemeluk agama saling beribadah dengan nyaman dan tenang karena bentuk solidaritas umat beragama di Jerussalem tersebut sangat kental, akan tetapi dengan munculnya bangsa Yahudi dari Israel yang berusaha menguasai wilayah Palestin memecahkan semua ketenangan tersebut.

Negara kecil yang tak kenal menyerah berupaya memperluas wilayah tanah airnya tersebut sedang membabi buta mengusik, mengusir bahkan tega membunuh rakyat Palestina agar demi memperluas daerah kedaulatannya. Israel berdalih bahwa Jerussalem adalah tanah yang telah dijanjikan Tuhan kepadanya dan juga Israel harus mendirikan kerajaan sebelum datangnya Dajjal di akhir zaman.

Pemberontakan tersebut sangat tidak wajar dan bahkan menimbulkan kemarahan banyak kalangan. Terutama umat muslim yang mengutuk aksi Israel yang membantai habis rakyat Jerussalem terutama umat Islam yang telah banyak meninggal di sana.

Kebejatan ini sangat terlihat saat pasukan militer Israel menyerang kapal pengangkut bantuan untuk Palestina, banyak warga Negara asing bahkan WNI yang berada di kapal tersebut sebagai relawan yang akan memberikan bantuan kepada warga Palestina mendapatkan serangan yang tak imbang karena kapal yang tidak dipersenatai untuk perang telah diserag oleh aum Militer Israel, akhirnya banyak warga disandera dan banyak pula yang menderita luka-luka.

Aksi ini akhirnya mendapatkan respon keras dan hujatan dari banyak kalangan di seluruh dunia. Presiden RI SBY mengutuk keras aksi tersebut karena aksi tersebut telah melanggar banyak etika dan karena penyerangan tersebut berada di lautan Internasional bukan di perairan Israel.

Kebiadaban ini sudah tidak sepantasnya mendapatkan toleransi lagi, diharapkan kepada PBB untuk mengambil sikap keras untuk meberhentikan kebrutalan dan kekejaman yang telah diserangkan kepada rakyat Palestina karena Palestina juga termasuk anggota PBB maka sudah seharusnya PBB memberikan bantuan dan mengeluarkan perlindungan yang tegas pula demi kenyamanan Negara anggotanya.

Semoga apresiasi saya sebagai blogger yang mendengar dan peduli akan penderitaan dan kepedihan bangasa Palestina atas Negara Israel mendapatkan respon dari banyak kalangan terutama lisansi yang memang berwenang dan peduli akan derita warga yang menduduki Tanahnya para Nabi tersebut.

Terima kasih dan Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




HUT ke 16 Untuk Five Minutes

0

Kemarin tepat tanggal 3 Juni, grup Band Five Minutes mendapat pesta kejutan ulang tahun yang ke-16 dari para penggemarnya saat mengisi acara musik di salah satu stasiun televisi swasta. Tak terasa, sudah 16 tahun Ricky dan kawan-kawan turut sumbangsih mempersembahkan karya terbaik dalam merayakan blantika musik tanah air.
“Lumayan banyak yang udah kita lalui ya, banyak suka duka, jatuh bangun dan bisa jalan lagi. Malah lebih eksis dibanding zaman dulu, “ ucap Ricky, vokalis Five Minutes.
“Dulu kebanyakan dukanya karena ditinggal 3 personil dan kita mengadakan audisi lagi. Banyak masalah lah yang melanda Five Minutes, “ sambungnya.
Memang bukan hal mudah mempertahankan eksistensi grup band selama 16 tahun karena perjalanan Five Minutes untuk mencapai puncak karir penuh dengan rintangan.
Meski sempat jatuh bangun, namun kesuksesan yang sudah diraih belum juga membuat para personil Five Minuter puas begitu saja. Mereka berharap grup Band Five Minutes bisa terus berkibar dan semakin matang dalam bermusik.

“Namanya manusia belum puas, Alhamdulillah tergetnya satu udah eksis lagi ya, target kedua, penjualan album. Banyak lah yang perlu diperbaiki, belum puas sampai disini, “ ujar Ricky.


Palestina

0

Semenjak awal sejarah Islam, Palestina, dan kota Yerusalem khususnya, telah menjadi tempat suci bagi umat Islam. Sebaliknya bagi Yahudi dan Nasrani, umat Islam telah menjadikan kesucian Palestina sebagai sebuah kesempatan untuk membawa kedamaian kepada daerah ini. Dalam bab ini kita akan membahas beberapa contoh sejarah dari kenyataan ini.
'Isa (Yesus), salah satu nabi yang diutus kepada umat Yahudi, menandai titik balik penting lainnya dalam sejarah Yahudi. Orang-orang Yahudi menolaknya, dan kemudian diusir dari Palestina serta mengalami banyak ketidakberuntungan. Pengikutnya kemudian dikenal sebagai umat Nasrani. Akan tetapi, agama yang disebut Nasrani atau Kristen saat ini didirikan oleh orang lain, yang disebut Paulus (Saul dari Tarsus). Ia menambahkan pemandangan pribadinya tentang Isa ke dalam ajaran yang asli dan merumuskan sebuah ajaran baru di mana Isa tidak disebut sebagai seorang nabi dan Al-Masih, seperti seharusnya, melainkan dengan sebuah ciri ketuhanan. Setelah dua setengah abad ditentang di antara orang-orang Nasrani, ajaran Paulus dijadikan doktrin Trinitas (Tiga Tuhan). Ini adalah sebuah penyimpangan dari ajaran Isa dan pengikut-pengikut awalnya. Setelah ini, Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sehingga beliau bisa mengajarkan Islam, agama Ibrahim, Musa, dan Isa, kepada seluruh umat manusia.


Yerusalem itu suci bagi umat Islam karena dua alasan: kota ini adalah kiblat pertama yang dihadapi oleh umat Islam selama ibadah sholatnya, dan merupakan tempat yang dianggap sebagai salah satu mukjizat terbesar yang dilakukan oleh Nabi Muhammad: mikraj, perjalanan malam dari Mesjid Haram di Mekkah menuju Mesjid Aqsa di Yerusalem, kenaikannya ke langit, dan kembali lagi ke Mesjid Haram. Al-Qur'an menerangkan kejadian ini sebagai berikut:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur'an, 17:1)
Dalam wahyu-wahyu Al-Qur'an kepada Nabi SAW, sebagian besar ayat-ayat yang berkesesuaian mengacu kepada Palestina sebagai “tanah suci, yang diberkati.” Ayat 17:1 menggambarkan tempat ini, yang di dalamnya ada Mesjid Aqsa sebagai tanah “yang Kami berkati disekelilingnya.” Dalam ayat 21:71, yang menggambarkan keluarnya Nabi Ibrahim dan Luth, tanah yang sama disebut sebagai “tanah yang Kami berkati untuk semua makhluk.” Pada saat bersamaan, Palestina secara keseluruhan penting artinya bagi umat Islam karena begitu banyak nabi Yahudi yang hidup dan berjuang demi Allah, mengorbankan hidup mereka, atau meninggal dan dikuburkan di sana.
Oleh karena itu, tidaklah mengherankan dalam 2000 tahun terakhir, umat Islam telah menjadi satu-satunya kekuatan yang membawa kedamaian kepada Yerusalem dan Palestina.
Khalifah Umar Membawa Perdamaian dan Keadilan bagi Palestina

Qubbat as-Sakhrah
Setelah Roma mengusir Yahudi dari Palestina, Yerusalem dan sekitarnya menjadi lenyap.
Akan tetapi, Yerusalem kembali menjadi pusat perhatian setelah Pemerintah Romawi Constantine memeluk agama Nasrani (312). Orang-orang Roma Kristen membangun gereja-gereja di Yerusalem, dan menjadikannya sebagai sebuah kota Nasrani. Palestina tetap menjadi daerah Romawi (Bizantium) hingga abad ketujuh, ketika negeri ini menjadi bagian Kerajaan Persia selama masa yang singkat. Akhirnya, Bizantium kembali menguasainya.
Tahun 637 menjadi titik balik penting dalam sejarah Palestina, karena setelah masa ini daerah ini berada di bawah kendali kaum Muslimin. Peristiwa ini mendatangkan perdamaian dan ketertiban bagi Palestina, yang selama berabad-abad telah menjadi tempat perang, pengasingan, penyerangan, dan pembantaian. Apa lagi, setiap kali daerah ini berganti penguasa, seringkali menyaksikan kekejaman baru. Di bawah pemerintahan Muslim, penduduknya, tanpa melihat keyakinan mereka, hidup bersama dalam damai dan ketertiban.

Palestina ditaklukkan oleh Umar Bin Khattab, khalifah kedua. Ketika memasuki Yerusalem, toleransi, kebijaksanaan, dan kebaikan yang ditunjukkannya kepada penduduk daerah ini, tanpa membeda-bedakan agama mereka menandai awal dari sebuah zaman baru yang indah. Seorang pengamat agama terkemuka dari Inggris Karen Armstrong menggambarkan penaklukan Yerusalem oleh Umar dalam hal ini, dalam bukunya Holy War:
Khalifah Umar memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor unta putih, dikawal oleh pemuka kota tersebut, Uskup Yunani Sofronius. Sang Khalifah minta agar ia dibawa segera ke Haram asy-Syarif, dan di sana ia berlutut berdoa di tempat temannya Muhammad melakukan perjalanan malamnya. Sang uskup melihatnya dengan ketakutan: ini, ia pikir, pastilah akan menjadi penaklukan penuh kengerian yang pernah diramalkan oleh Nabi Daniel akan memasuki rumah ibadat tersebut; Ia pastilah sang Anti Kristus yang akan menandai Hari Kiamat. Kemudian Umar minta melihat tempat-tempat suci Nasrani, dan ketika ia berada di Gereja Holy Sepulchre, waktu sholat umat Islam pun tiba. Dengan sopan sang uskup menyilakannya sholat di tempat ia berada, tapi Umar dengan sopan pula menolak. Jika ia berdoa dalam gereja, jelasnya, umat Islam akan mengenang kejadian ini dengan mendirikan sebuah mesjid di sana, dan ini berarti mereka akan memusnahkan Holy Sepulchre. Justru Umar pergi sholat di tempat yang sedikit jauh dari gereja tersebut, dan cukup tepat (perkiraannya), di tempat yang langsung berhadapan dengan Holy Sepulchre masih ada sebuah mesjid kecil yang dipersembahkan untuk Khalifah Umar.
Mesjid besar Umar lainnya didirikan di Haram asy-Syarif untuk menandai penaklukan oleh umat Islam, bersama dengan mesjid al-Aqsa yang mengenang perjalanan malam Muhammad. Selama bertahun-tahun umat Nasrani menggunakan tempat reruntuhan biara Yahudi ini sebagai tempat pembuangan sampah kota. Sang khalifah membantu umat Islam membersihkan sampah ini dengan tangannya sendiri dan di sana umat Islam membangun tempat sucinya sendiri untuk membangun Islam di kota suci ketiga bagi dunia Islam.9
Pendeknya, umat Islam membawa peradaban bagi Yerusalem dan seluruh Palestina. Bukan memegang keyakinan yang tidak menunjukkan hormat kepada nilai-nilai suci orang lain dan membunuh orang-orang hanya karena mereka mengikuti keyakinan berbeda, budaya Islam yang adil, toleran, dan lemah lembut membawa kedamaian dan ketertiban kepada masyarakat Muslim, Nasrani, dan Yahudi di daerah itu. Umat Islam tidak pernah memilih untuk memaksakan agama, meskipun beberapa orang non-Muslim yang melihat bahwa Islam adalah agama sejati pindah agama dengan bebas menurut keinginannya sendiri.
Perdamaian dan ketertiban ini terus berlanjut sepanjang orang-orang Islam memerintah di daerah ini. Akan tetapi, di akhir abad kesebelas, kekuatan penakluk lain dari Eropa memasuki daerah ini dan merampas tanah beradab Yerusalem dengan tindakan tak berperikemanusiaan dan kekejaman yang belum pernah terlihat sebelumnya. Para penyerang ini adalah Tentara Perang Salib.
Kekejaman Tentara Perang Salib dan Keadilan Salahuddin

Tentara Perang Salib merampas Yerusalem setelah pengepungan lima minggu, dilanjutkan perampasan perbendaharaan kota dan membantai orang-orang Yahudi dan Islam.
Ketika orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam hidup bersama dalam kedamaian, sang Paus memutuskan untuk membangun sebuah kekuatan perang Salib. Mengikuti ajakan Paus Urbanius II pada 27 November 1095 di Dewan Clermont, lebih dari 100.000 orang Eropa bergerak ke Palestina untuk “memerdekakan” tanah suci dari orang Islam dan mencari kekayaan yang besar di Timur. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, dan banyak perampasan dan pembantaian di sepanjang perjalanannya, mereka mencapai Yerusalem pada tahun 1099. Kota ini jatuh setelah pengepungan hampir 5 minggu. Ketika Tentara Perang Salib masuk ke dalam, mereka melakukan pembantaian yang sadis. Seluruh orang-orang Islam dan Yahudi dibasmi dengan pedang.
Dalam perkataan seorang ahli sejarah: “Mereka membunuh semua orang Saracen dan Turki yang mereka temui… pria maupun wanita.”10 Salah satu tentara Perang Salib, Raymond dari Aguiles, merasa bangga dengan kekejaman ini:
Pemandangan mengagumkan akan terlihat. Beberapa orang lelaki kami (dan ini lebih mengasihi sifatnya) memenggal kepala-kepala musuh-musuh mereka; lainnya menembaki mereka dengan panah-panah, sehingga mereka berjatuhan dari menara-menara; lainnya menyiksa mereka lebih lama dengan memasukkan mereka ke dalam nyala api. Tumpukan kepala, tangan, dan kaki akan terlihat di jalan-jalan kota. Perlu berjalan di atas mayat-mayat manusia dan kuda. Tapi ini hanya masalah kecil jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada Biara Sulaiman, tempat di mana ibadah keagamaan kini dinyanyikan kembali… di biara dan serambi Sulaiman, para pria berdarah-darah disuruh berlutut dan dibelenggu lehernya.11

Salahuddin al-Ayyubi, yang mengalahkan Tentara Perang Salib dalam pertempuran Hattin, tercatat dalam sumber sejarah dengan keadilan, keberanian, dan wataknya yang terhormat.
Dalam dua hari, tentara Perang Salib membunuh sekitar 40.000 orang Islam dengan cara tak berperikemanusiaan seperti yang telah digambarkan.12 Perdamaian dan ketertiban di Palestina, yang telah berlangsung semenjak Umar, berakhir dengan pembantaian yang mengerikan.
Tentara Perang Salib menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota mereka, dan mendirikan Kerajaan Katolik yang terbentang dari Palestina hingga Antakiyah. Namun pemerintahan mereka berumur pendek, karena Salahuddin mengumpulkan seluruh kerajaan Islam di bawah benderanya dalam suatu perang suci dan mengalahkan tentara Perang Salib dalam pertempuran Hattin pada tahun 1187. Setelah pertempuran ini, dua pemimpin tentara Perang Salib, Reynald dari Chatillon dan Raja Guy, dibawa ke hadapan Salahuddin. Beliau menghukum mati Reynald dari Chatillon, yang telah begitu keji karena kekejamannya yang hebat yang ia lakukan kepada orang-orang Islam, namun membiarkan Raya Guy pergi, karena ia tidak melakukan kekejaman yang serupa. Palestina sekali lagi menyaksikan arti keadilan yang sebenarnya.
Tiga bulan setelah pertempuran Hattin, dan pada hari yang tepat sama ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Mekah ke Yerusalem untuk perjalanan mikrajnya ke langit, Salahuddin memasuki Yerusalem dan membebaskannya dari 88 tahun pendudukan tentara Perang Salib. Sebaliknya dengan “pembebasan” tentara Perang Salib, Salahuddin tidak menyentuh seorang Nasrani pun di kota tersebut, sehingga menyingkirkan rasa takut mereka bahwa mereka semua akan dibantai. Ia hanya memerintahkan semua umat Nasrani Latin (Katolik) untuk meninggalkan Yerusalem. Umat Nasrani Ortodoks, yang bukan tentara Perang Salib, dibiarkan tinggal dan beribadah menurut yang mereka pilih.
Karen Armstrong menggambarkan penaklukan keduakalinya atas Yerusalem ini dengan kata-kata berikut ini:
Pada tanggal 2 Oktober 1187, Salahuddin dan tentaranya memasuki Yerusalem sebagai penakluk dan selama 800 tahun berikutnya Yerusalem tetap menjadi kota Muslim. Salahuddin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang Al-Qur’an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2:193-194). Tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh dan tidak ada perampasan. Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah…. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah dan ia membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan Al-Qur’an, meskipun menyebabkan keputusasaan bendaharawan negaranya yang telah lama menderita. Saudara lelakinya al-Adil begitu tertekan karena penderitaan para tawanan sehingga dia meminta Salahuddin untuk membawa seribu orang di antara mereka bersamanya dan kemudian membebaskan mereka di tempat itu juga… Semua pemimpin Muslim merasa tersinggung karena melihat orang-orang Kristen kaya melarikan diri dengan membawa kekayaan mereka, yang bisa digunakan untuk menebus semua tawanan… [Uskup] Heraclius membayar tebusan dirinya sebesar sepuluh dinar seperti halnya tawanan lain dan bahkan diberi pengawal pribadi untuk mempertahankan keselamatan harta bendanya selama perjalanan ke Tyre.13
Pendeknya, Salahuddin dan tentaranya memperlakukan orang-orang Nasrani dengan kasih sayang dan keadilan yang agung, dan menunjukkan kepada mereka kasih sayang yang lebih dibanding yang diperlihatkan oleh pemimpin mereka.

Ketika Raja Richard I dari Inggris merampas Kastil Acre, ia membantai orang-orang Islam. Lukisan di bawah ini menggambarkan hukuman mati atas ratusan tahanan beragama Islam. Mayat-mayat mereka dan kepala-kepala terpenggal ditumpuk di bawah panggung.
Setelah Yerusalem, tentara Perang Salib melanjutkan perbuatan tidak berprikemanusiaannya dan orang-orang Islam meneruskan keadilannya di kota-kota Palestina lainnya. Pada tahun 1194, Richard Si Hati Singa, yang digambarkan sebagai seorang pahlawan dalam sejarah Inggris, memerintahkan untuk menghukum mati 3000 orang Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak, secara tak berkeadilan di Kastil Acre. Meskipun orang-orang Islam menyaksikan kekejaman ini, mereka tidak pernah memilih cara yang sama. Mereka malah tunduk kepada perintah Allah: “Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka)…”(Qur’an 5:2) dan tidak pernah melakukan kekejaman kepada orang-orang sipil yang tak bersalah. Di samping itu, mereka tidak pernah menggunakan kekerasan yang tidak perlu, bahkan kepada tentara Perang Salib sekalipun.
Kekejaman tentara Perang Salib dan keadilan orang-orang Islam sekali lagi terungkap sebagai kebenaran sejarah: Sebuah pemerintahan yang dibangun di atas dasar-dasar Islam memungkinkan orang-orang dari keyakinan berbeda untuk hidup bersama. Kenyataan ini terus ditunjukkan selama 800 tahun setelah Salahuddin khususnya selama masa Ottoman.
Pemerintahan Kesultanan Ottoman yang Adil dan Toleran

Setelah penaklukan Sultan Salim atas Yerusalem dan sekitarnya pada 1514, masa kedamaian dan keamanan selama 400 tahun dimulai di tanah Palestina.
Pada tahun 1514, Sultan Salim menaklukkan Yerusalem dan daerah-daerah sekitarnya dan sekitar 400 tahun pemerintahan Ottoman di Palestina pun dimulai. Seperti di negara-negara Ottoman lainnya, masa ini menyebabkan orang-orang Palestina menikmati perdamaian dan stabilitas meskipun kenyataannya pemeluk tiga keyakinan berbeda hidup berdampingan satu sama lain.
Kesultanan Ottoman diperintah dengan “sistem bangsa (millet),” yang gambaran dasarnya adalah bahwa orang-orang dengan keyakinan berbeda diizinkan hidup menurut keyakinan dan sistem hukumnya sendiri. Orang-orang Nasrani dan Yahudi, yang disebut Al-Qur'an sebagai Ahli Kitab, menemukan toleransi, keamanan, dan kebebasan di tanah Ottoman.
Alasan terpenting dari hal ini adalah bahwa, meskipun Kesultanan Ottoman adalah negara Islam yang diatur oleh orang-orang Islam, kesultanan tidak ingin memaksa rakyatnya untuk memeluk Islam. Sebaliknya kesultanan ingin memberikan kedamaian dan keamanan bagi orang-orang non-Muslim dan memerintah mereka dengan cara sedemikian sehingga mereka nyaman dalam aturan dan keadilan Islam.
Negara-negara besar lainnya pada saat yang sama mempunyai sistem pemerintahan yang lebih kejam, menindas, dan tidak toleran. Spanyol tidak membiarkan keberadaan orang-orang Islam dan Yahudi di tanah Spanyol, dua masyarakat yang mengalami penindasan hebat. Di banyak negara-negara Eropa lainnya, orang Yahudi ditindas hanya karena mereka adalah orang Yahudi (misalnya, mereka dipaksa untuk hidup di kampung khusus minoritas Yahudi (ghetto), dan kadangkala menjadi korban pembantaian massal (pogrom). Orang-orang Nasrani bahkan tidak dapat berdampingan satu sama lain: Pertikaian antara Protestan dan Katolik selama abad keenambelas dan ketujuhbelas menjadikan Eropa sebuah medan pertempuran berdarah. Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648) adalah salah satu akibat pertikaian ini. Akibat perang itu, Eropa Tengah menjadi sebuah ajang perang dan di Jerman saja, 5 juta orang (sepertiga jumlah penduduknya) lenyap.
Bertolak belakang dengan kekejaman ini, Kesultanan Ottoman dan negara-negara Islam membangun pemerintahan mereka berdasarkan perintah Al-Qur'an tentang pemerintahan yang toleran, adil, dan berprikemanusiaan. Alasan keadilan dan peradaban yang dipertunjukkan oleh Umar, Salahuddin, dan sultan-sultan Ottoman, serta banyak penguasa Islam, yang diterima oleh Dunia Barat saat ini, adalah karena keimanan mereka kepada perintah-perintah Al-Qur'an, yang beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Qur'an, 4:58)
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (Qur'an, 4:135)

Penelitian tentang Palestina selama masa Ottoman terakhir mengungkap suatu kemajuan dalam kesejahteraan, perdagangan, dan industri di seluruh wilayah ini.
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Qur'an, 60:8)
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Qur'an, 49:9)
Ada sebuah ungkapan yang digunakan dalam politik bahwa “kekuasaan itu menyimpang, dan kekuasaan mutlak itu mutlak menyimpang.” Ini berarti bahwa setiap orang yang menerima kekuasaan politik kadangkala menjadi menyimpang secara akhlak karena kesempatan yang ia peroleh. Ini benar-benar terjadi pada sebagian besar manusia, karena mereka membentuk kehidupan akhlak mereka menurut tekanan sosial. Dengan kata lain, mereka menghindari perbuatan tak berakhlak karena mereka takut pada ketidaksetujuan atau hukuman masyarakat. Namun pihak berwenang memberi mereka kekuasaan, dan menurunkan tekanan sosial atas mereka. Akibatnya, mereka menjadi menyimpang atau merasa jauh lebih mudah untuk berkompromi dengan kehidupan akhlak mereka sendiri. Jika mereka memiliki kekuasaan mutlak (sehingga menjadi para diktator), mereka mungkin mencoba untuk memuaskan keinginan mereka sendiri dengan cara apa pun.

Dinasti Ottoman membawa perdamaian, stabilitas, dan peradaban ke seluruh tanah yang mereka taklukkan. Kita masih bisa menemukan air mancur, jembatan, penginapan, dan mesjid
dari masa Ottoman di seluruh Palestina.

(Kiri) Gerbang Pahlawan, abad ke-16
(Kanan) Khan al-Umdan
Satu-satunya contoh manusiawi yang tidak disentuh oleh hukum penyimpangan tersebut adalah orang yang dengan ikhlas percaya kepada Allah, memeluk agamanya karena rasa takut dan cinta kepada-Nya dan hidup menurut agama itu. Karena itu, akhlak mereka tidak ditentukan oleh masyarakat, dan bahkan bentuk kekuasaan mutlak pun tidak mampu mempengaruhi mereka. Allah menyatakan ini dalam sebuah ayat:
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Qur'an, 22:41)
Dalam Al-Qur'an, Allah menjadikan Daud AS, sebagai contoh tentang penguasa yang ideal, yang menerangkan bagaimana ia mengadili dengan keadilan orang-orang yang datang untuk meminta keputusannya dan bagaimana ia berdoa dengan pengabdian seutuhnya kepada Allah. (Al-Qur'an, 38:24)

Dinasti Ottoman membawa perdamaian, ketertiban, dan toleransi kemana pun ia pergi.
Sejarah Islam, yang mencerminkan akhlak yang Allah ajarkan kepada umat Islam dalam Al-Qur'an, penuh dengan penguasa-penguasa yang adil, berkasih sayang, rendah hati, dan bijaksana. Karena para penguasa Muslim takut kepada Allah, mereka tidak dapat berperilaku dengan cara yang menyimpang, sombong atau kejam. Tentu ada penguasa Muslim yang menjadi menyimpang dan keluar dari akhlak Islami, namun mereka adalah pengecualian dan penyimpangan dari norma tersebut. Oleh karena itu, Islam terbukti menjadi satu-satunya sistem keimanan yang menghasilkan bentuk pemerintahan yang adil, toleran, dan berkasih sayang selama 1400 tahun terakhir.
Tanah Palestina adalah sebuah bukti pemerintahan Islam yang adil dan toleran, dan memberi pengaruh kepada banyak kepercayaan dan gagasan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, pemerintahan Nabi Muhammad SAW, Umar, Salahuddin, dan sultan-sultan Ottoman adalah pemerintahan yang bahkan orang-orang non-Muslim pun sepakat dengannya. Masa pemerintahan yang adil ini berlanjut hingga abad kedua puluh, dengan berakhirnya pemerintahan Muslim pada tahun 1917, daerah tersebut jatuh ke dalam kekacauan, teror, pertumpahan darah, dan perang.
Yerusalem, pusat tiga agama, mengalami masa stabilitas terpanjang dalam sejarahnya di bawah Ottoman, ketika kedamaian, kekayaan, dan kesejahteraan berkuasa di sana dan di seluruh kesultanan. Umat Nasrani, Yahudi, dan Muslim, dengan berbagai golongannya, beribadah menurut yang mereka sukai, dihormati keyakinannya, dan mengikuti kebiasaan dan tradisi mereka sendiri. Ini dimungkinkan karena Ottoman memerintah dengan keyakinan bahwa membawa keteraturan, keadilan, kedamaian, kesejahteraan, dan toleransi kepada daerah mereka adalah sebuah kewajiban suci.
Banyak ahli sejarah dan ilmuwan politik telah memberi perhatian kepada kenyataan ini. Salah satu dari mereka adalah ahli Timur Tengah yang terkenal di seluruh dunia dari Columbia University, Profesor Edward Said. Berasal dari sebuah keluarga Nasrani di Yerusalem, ia melanjutkan penelitiannya di universitas-universitas Amerika, jauh dari tanah airnya. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Ha’aretz, ia menganjurkan dibangkitkannya “sistem bangsa Ottoman” jika perdamaian permanen ingin dibangun di Timur Tengah. Dalam pernyataannya,
Sebuah minoritas Yahudi bisa bertahan dengan cara minoritas lainnya di dunia Arab bertahan… ini cukup berfungsi baik di bawah Kesultanan Ottoman, dengan sistem millet-nya. Sebuah sistem yang kelihatannya jauh lebih manusiawi dibandingkan sistem yang kita miliki sekarang.14
Memang, Palestina tidak pernah menyaksikan pemerintahan “manusiawi” lain begitu pemerintahan Ottoman berakhir. Antara dua perang dunia, Inggris menghancurkan orang-orang Arab dengan strategi “memecah dan menaklukkannya” dan serentak memperkuat Zionis, yang kemudian terbukti menentang, bahkan terhadap mereka sendiri. Zionisme memicu kemarahan orang-orang Arab, dan dari tahun 1930an, Palestina menjadi tempat pertentangan antara kedua kelompok ini. Zionis membentuk kelompok teroris untuk melawan orang-orag Palestina, dan segera setelahnya, mulai menyerang orang-orang Inggris pula. Begitu Inggris berlepas tangan dan menyerahkan kekuasaannya atas daerah ini pada 1947, pertentangan inim yang berubah menjadi perang dan pendudukan Israel serta pembantaian (yang terus berlanjut hingga hari ini) mulai bertambah parah.
Agar daerah ini dapat menikmati pemerintahan “manusiawi”nya kembali, orang-orang Yahudi harus meninggalkan Zionisme dan tujuannya tentang “Palestina yang secara khusus bagi orang-orang Yahudi,” dan menerima gagasan berbagi daerah dengan orang-orang Arab dengan syarat yang sama. Bangsa Arab, dengan demikian pula, harus menghilangkan tujuan yang tidak Islami seperti “melemparkan Israel ke laut” atau “memenggal kepala semua orang Yahudi,” dan menerima gagasan hidup bersama dengan mereka. Menurut Said, ini berarti mengembalikan lagi sistem Ottoman, yang merupakan satu-satunya pemecahan yang akan memungkinkan orang-orang di daerah ini hidup dalam perdamaian dan ketertiban. Sistem ini mungkin dapat menciptakan sebuah lingkungan perdamaian wilayah dan keamanan, seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
Dalam bab terakhir, kita akan membahas dengan rinci pemecahan ini. Namun sebelum kita melakukannya, mari kita tinjau kembali masa lalu untuk meneliti kekacauan dan kekejaman yang menguasai Palestina setelah pemerintahan Muslim berakhir.

Sumber Artikel 


Rabu, 02 Juni 2010

Buat Gambar Selalu di Bawah

0

Pasti pada bingung nih, apa maksudnya dan kenapa judulnya begitu, sebenarnya aku sendiri juga bingung mau ngasih judul apa untuk trik yang berikut ini. Setelah aku pikir-pikir :t eee.. nggak nemu-nemu juga judul yang cocok, ya udah deh aku asal aja kasih judul gitu. Trus apa maksudnya dari judul tersebut dan trik apa yang akan dibahas?

Gini, untunya itu gini :D trik nyoba ngebahas gimana cara membuat "ANU" itu selalu berada di pojok (bisa atas, bawah, kiri, kanan) meskipun "scroll bar" ditarik kemana-mana. "Scroll bar" itu apa sih? itu lho kotak kecil panjang yang ada disamping itu, yg biasanya ditarik kebawah dan keatas supaya bisa ngelihat isi blog yang kepanjangan. Trus maksudnya "ANU" itu apa? "ANU" itu maksudnya bisa gambar atau photo kamu, animasi, Jam, Hit Counter, Shoutbox, Kalender, Adsense, Iklan, Widget-widget dan lain-lain. Kalo untuk di blog ini aku pasang gambar sonic yg sedang lari-lari (pojok kiri bawah). Nha udah tahu kan maksudnya. Kalo dah tahu dan pingin mencobanya mari ikuti trik berikut ini:


1. Login ke blogger trus klik "Layout -->> Edit HTML
2. Cari kode ini ]]></b:skin> kalo dah ketemu taru kode berikut ini di atasnya.



#trik_pojok {
position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px;
clip:inherit;
_top:expression(document.documentElement.scrollTop+
document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }


3. Text yang dicetak tebal adalah posisinya, kalo pingin ganti di posisi pojok kanan bawah tinggal text "left" diganti dengan "right". Begitu juga tulisan "bottom", jika pingin di posisi atas bisa diganti dengan "top".
4. Langkah selanjutnya yaitu letekkan script berikut ini sebelum kode </body>



<div id="trik_pojok">
<a href="http://nettachy.blogspot.com">
<img src="http://kendhin.890m.com/soniclari.gif" border="0" /></a>
</div>


"http://nettachy.blogspot.com" adalah link. ganti dengan link kamu.
"http://kendhin.890m.com/soniclari.gif" adalh lokasi gambarmu. ganti dengan lokasi gambar kamu.

5. Jika kamu pingin yang ada disitu bukan gambar tetapi jam/kalender/hit counter/widget-widget yg lain, maka ganti text yang berwarna merah dengan script widget-widget tersebut.
6. Simpan hasil kerja kamu dan lihat hasilnya.


Artikel dari www.trik-tips.blogspot.com


Five Minutes

0



Nettachy - Siapa sich yang gak kenal dengan Five Minutes. Yups… Band yang digawangi oleh Richie (Vocal), Ricky (Keyboard), Irul (Gitar),  (Drum),  (Drum) ini telah mampu menggebrak industri musik tanah air lewat lagu hits-hitsnya seperti saat ini “Sumpah Mati” dan “Aisyah”. Lagu-lagu andalan mereka juga sangat mampu para pecinta band ini semakin terikat dalam batin yang mereka mengaku sebagai FIVERS.

Banyak para FIVERS yang tersebar di seluruh pelosok negeri bahkan di negeri seberang seperti Singapore dan Malaysia juga terdapat banyak sekali FIVERS. Itu membuktikan bahwa talenta Five Minutes sangat mendapat tempat yang lain di hati para penggemarnya.

Sebelum munculnya lagu hits “Aisyah” di belantika musik tanah air, band yang satu ini telah mampu menelurkan sebuah album yang mereka beri judul Semua Sendiri sesuai dengan judul lagu mereka yang ada di dalamnya. Tapi dahsyatnya lagi mereka telah membuktikan suatu yang fantastic, kabarnya album tersebut mereka garap sendiri baik dari lagunya maupun dalam proses penggarapan albumnya pun mereka mengaku bahwa itu semua mereka lakukan sendiri. Sungguh pembuktian yang sangat luar biasa.

Five Minutes….Tetap berjaya dan buktikan pada FIVERS-FIVERSmu bahwa musik Five Minutes-lah yang terbaik!
Salam Para Fivers………….!!!!!

DOWNLOAD AISYAH 



PROFILE

0



Saya termasuk salah satu orang yang lahir dalam keadaan yang cukup beruntung, betapa tidak, saya dilahirkan dalam lingkup keluarga yang kental akan budaya religiusnya.
Ayah saya juga termasuk lulusan dari salah satu Pondok Pesantren yang berada di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Sedangkan keluarga Ibu saya meskipun bukan dari golongan kiyai namun keluarganya masing tergolong keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai religiusnya.

Sejarah kehidupan saya berawal sejak saya dilahirkan Ibunda saya di dunia ini pada hari Sabtu 22 Juni 1991 M. sejak itu saya mulai menapakkan butir-butir sejarah bagi kehidupan saya. Kemudia saya diberi nama oleh ayah saya dengan nama yang sangat bagus yaitu Muhammad Ibnu Idris, nama itu diambil dari sebuah nama Ulama besar yaitu Imam Syafi’I yang memiliki nama asli Muhammad bin Idris. Imam Syafi’I adalah salah satu Ulama’ besar dan beliau pula sebagai salah satu dari 4 Madzhab yang dianut oleh sebagian umat muslim se-dunia yang beralirkan Al Ahlu Assunnah wa Al Jama’ah.
Nama yang diberikan oleh ayah saya ternyata mengandung makna tersendiri, orang tua saya ternyata berharap agar anak pertamanya ini bisa menjadi orang yang pandai dan mampu mengikuti jejak Sang pemilik nama Asli Muhammad bin Idris (Imam Syafi’i) sebagai pejuang penyebaran Islam terutama sebagai seorang penjaga Al Quran Al Karim (Hafidz) yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan kepada para Sahabat, Tabi’it Tabi’in, Ulama’ Ustadz dan seluruhnya tersebut, sama seperti yang diajarkan oleh Madzhab Syafi’I yang dianutnya.



Sejarah Pendidikan
Sejak kecil saya dididik dalam lingkup keluarga yang memang sangat memenangkan nilai-nilai Islamiyyahnya dan dunia pendidikannya oleh karena itu saya dimasukkan di sebuah Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) yang berada di lingkungan dukuh saya tinggal. Di sana saya diajarkan mengenal huruf arab hingga mampu membaca ayat-ayat suci Al Quran.

Kemudia untuk pendidikan formal saya sejak tahun 1995 saya memulai menuntut ilmu di sebuah Tamana Kanak-kanak (TK) Muslimat yang berada di desa saya. Setelah tamat dari TK tersebut saya kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Darul Huda 2 di desa karanggondang Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara hingga tahun 1997 saya pindah ke Kudus tepatnya di Yayasan Arwaniyyah TBS Kudus karena cita-cita orang tua saya untuk menyekolahlkan saya di tempat orang-orang menghafal Al Quran Al Karim, namun karena hal tersebut belum mampu masuk dalam jiwa hingga saya merasa tidak krasan (betah) disana, oleh sebab itu pada tahun 1999 saya kembali ke daerah asal saya di Jepara dan melanjutkan studi di sekolah asal saya MI Darul Huda 2 Karanggondang hingga pada tahun 2002 saya berhasil menamatkan pendidikan dasar saya disana.

Setelah itu saya melanjutkan ke jenjang SLTP di kecamatan Bangsri tepatnya di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Hasyim Asyari dan sekaligus nyantri di Pondok Pesantren Hasyim Asyari pula, selama 3 tahun kemudian pada tahun 2007 saya tamat dari MTs dan kemudia melanjutkan pendidikan SLTA yang tempatnya masih satu Yayasan yaitu di Yayasan Pendidikan Islam Aswaja yang didirikan oleh KH. Mc.Amin Sholeh dan sekarang dikelola oleh Putra beliau KH. Nuruddin Amin S.Ag. pendidikan SLTA saya di Madrasah Aliyah Hasim Asyari Bangsri (MAHABA) selama 3 tahun pula dan kemudian syukur Alhamdulillah pula saya telah menyelesaikan studi saya pada tahun 2009.

Saya juga termasuk salah satu orang yang sangan menggemari IPTEK apa lagi dengan seringnya saya menggeluti sebuah blog pribadi saya, oleh karena itu sesuai dengan cita-cita saya sebagai seorang Programmer dan desainer grafis, saya memutuskan untuk meneruskan studi saya ke jenjang Strata 1 di Fakultas Sistem Informasi.
















Semua Mengutuk Israel

0

Indosiar.com, Jakarta - Serangan membabi buta Israel terhadap kapal misi perdamaian di perairan Gaza-Palestina, mendapat kecaman keras sejumlah lapisan masyarakat, apalagi di kapal Mavi Marmara yang membawa para relawan itu terdapat 12 warga negara Indonesia.

Tak hanya kalangan mahasiswa dan kelompok pejuang HAM, sejumlah tokoh nasional juga menyampaikan kecaman, juga kelompok muslim dan anti kekerasan di tanah air.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, dalam konferensi pers Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina, bersama komponen masyarakat lain,  mengecam agresi militer Israel itu, dan menggambarkannya sebagai bentuk terorisme nyata.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz El Mehdawi, atas nama bangsa Palestina mengucapkan terimka kasih atas reaksi solidaritas umat muslim di Indonesia ini.
Kalangan mahasiswa muslim, dalam aksi mereka di depan Istana Merdeka Jakarta Senin (01/06/10) kemarin, mendesak pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas, menyikapi serangan militer Israel ini.

Penyerangan kapal Mavi Marmara yang dilakukan militer Israel, mengakibatkan 9 warga Turki tewas. Sementara 12 warga negara Indonesia yang berada di kapal tersebut, belum bisa dipastikan nasibnya, walau ada kabar, hanya satu orang yang terluka.
Sita Sukanto, adik Santi Sukanto yang bersama suaminya Wisnu ada di dalam kapal Mavi Marmara itu, mengungkapkan bahwa, ia sudah mencari informasi nasib kakaknya ke Badan Charity Internasional di Turki, tapi sampai kemarin, tetap belum ada kejelasan. Ia minta Presiden SBY aktif menyikapi kasus ini, terutama menyangkut 12 warga negara Indonesia yang ada di kapal tersebut.
Desakan kepada pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas, juga disampaikan tim pengacara muslim dan Medical Emergency Rescue Commite (Mer-C). TMC dan Mer-C juga secepatnya akan melaporkan tindakan negara Yahudi itu sebagai pelanggaram HAM Berat ke PBB dan Mahkamah Internasional.

Bagaimana sikap SBY?. Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri Dino Patti Djalal, kepada wartawan di Jakarta kemarin mengatakan, serangan Israel ini akan dibahas dalam pertemuan Presiden SBY dan Presiden Obama, yang dijadwal bertemu bulan ini.
Presiden SBY, menurut Dino, merasa prihatin dengan prospek perdamaian di Timur Tengah saat ini, dan posisi Indonesia sudah jelas dalam hal ini.
Dewan Keamanan PBB menurut Dino, telah melakukan sidang darurat untuk membahas masalah penyerangan Israel terhadap kapal kemanusiaan yang membawa 10.000 barang bantuan untuk rakyat Palestina di jalur Gaza ini.
Dewan Keamanan PBB juga telah mengeluarkan pernyataan mengutuk aksi negara Yahudi itu, seraya menyerukan perlunya dilakukan penyelidikan, investigasi yang langsung dan terbuka. (Tim Liputan/Sup)


PENERIMAAN SISWA BARU (PSB) MAHABA

0


MA. HASYIM ASYARI BANGSRI
Terakreditasi (A)
MENERIMA PENDAFTARAN SISWA BARU PRIODE 2010/2011

PERSYARATAN
  1. ………………………
  2. ………………………….
  3. ……………………………
  4. ………………………………
  5. …………………………………
  6. …………………………………….
  7. ……………………………………….

SELEKSI PSB
……………………………………………………

HER REGISTRASI
……………………………………………………………

OSPEK
……………………………………………………………………



Biaya :
SPP                                         : Rp. 65.000
Sumbangan Pembangunan         : mulai Rp. 140.000 – 500.000 (ketentuan menurut  kemampuan)

Info Lengkap :
Sekretariat : Jl. Pramuka no. 9 Bangsri Jepara
Telp. ……………….., fax. ………………..
E-mail : ……………………………..